Asri Tapi Tidak Asri


Sebenarnya Depok itu asri, tapi tidak asri…
Nah, bingung kan ? Maksudku itu seperti ini lho… Hm, bagaimana ya cara ngomongnya ? Misalnya saja yang di Kampung 99 Pepohonan, disitu ada banyak sekali pohonnya makanya kuanggap asri… Tapi kalau dibandingkan dengan pohon - pohon yang ada di depan mall – mall atau tempat umum lain, sepertinya tidak asri sekali ! Menurutku pohonnya kurang banyak, makanya terlihat tidak sehat bila dibandingkan dengan yang ada di kampung itu… Nah, bagi kalian semua yang membaca tulisanku ini, tolong jangan lupa bantu supaya kota depok jadi kota yang asri dengan cara menanam pohon disekitar kalian ya ! Jangan pakai alasan jauhlah, apalah… cukup di halaman rumah kalian sendiri juga tidak apa - apa kok ^_^ hehe sudah ya, daaaah… Go Greeners !

Eh iya lupa ! Mau ngasih tau, kalau ide aku nulis seperti ini itu dari Kak Shinta =3 hehehe... sudah benaran nih sekarang, daaaaah !

4 komentar:

Masjid Kubah Emas


Saat mendengar kata Kota Depok di Jawa Barat, yang langsung terbayang olehku adalah suatu tempat suci nan agung yang bernama Masjid Dian Al Mahri atau Masjid Kubah Emas.

Banyak orang mengatakan bahwa masjid berkubah emas asli ini adalah salah satu yang termegah di kawasan Asia tenggara. Masjid yang keindahannya membawa para pengunjungnya untuk merasakan nuansa kalbu yang suci dan membulatkan niat untuk meningkatkan keimanan.

Nah, saya akan menjelaskan mengenai masjid ini…
Simak ya, tidak akan bosan kok ^_^


Masjid yang berkapasitas 20 ribu jemaah taklim dan 15 ribu jemaah shalat ini berada di tepi jalan raya Meruyung-Cinere, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat.

Seolah takkan ada hari esok, rasanya disana selalu saja ada pengunjung yang datang silih berganti setiap waktu… seakan ada panggilan spiritual yang begitu kuat meminta agar kaum muslimin mendatanginya.

Selain masjid, kompleks masjid yang asri ini juga menjadi tujuan wisata atau hanya dijadikan tempat persinggahan kaum non-muslim yang ingin menikmati keindahan bangunannya.

Lahan kompleks masjid menjadi tujuan wisata karena dijadikan pusat studi Islam (Islamic centre). Ada lembaga dakwah dan rumah tinggal sebagai tempat aktivitas keagamaan di sini. Di masjid juga sering digelar pengajian atau acara ceramah rutin bersama beberapa ustadz.

Disini peraturannya cukup ketat lho, misalnya saja anak-anak yang berumur di bawah 10 tahun dilarang masuk ke dalam masjid. Anak-anak ini hanya boleh masuk aula saja.

Untuk masalah kebersihan, disiapkan petugas keamanan yang menjaga di sekeliling mesjid. Petugas seringkali dengan ramah mengingatkan para pengunjung, misalnya untuk tidak membuang sampah sembarangan atau menginjak rumput.

Ingin tau sejarahnya juga ?
Ini dia…


Masjid ini dibangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten, yang telah membeli tanah seluas 70 hektar ini sejak tahun 1996.
Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 1999 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini telah resmi dibuka untuk umum bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1427 H, 31 Desember 2006, setelah sang pemilik masjid menunaikan ibadah shalat Idul Adha.

Oh iya, bagi yang belum pernah ke Masjid Kubah Emas, berikut ini deskripsinya…
Selamat membayangkan =P


Untuk parkir, disiapkan lahan seluas 7.000 meter persegi yang mampu menampung kendaraan sebanyak 300 bus atau 1.400 kendaraan kecil.

Bangunan masjid memiliki luas 8.000 meter persegi ( 60 x 120 meter ) yang terdiri dari bangunan utama, mezanin, halaman dalam, selasar atas, selasar luar, ruang sepatu dan ruang wudhu.

Pada bagian interiornya, masjid ini memiliki pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi untuk menciptakan nuansa keagungan. Ruang masjid didominasi warna monokrom ( terutama warna krem ) untuk memberi kesan ruang yang tenang dan hangat.

Dua gerbang di sisi Utara dan Selatan serta gerbang utama di sisi Timur berhubungan langsung dengan halaman di bagian dalam. Salah satu sisi halaman dalam langsung berhubungan dengan ruang salat sedangkan tiga sisi lainnya dibatasi selasar dengan deretan pilar. Pilar ini membentuk deretan gang beratap (arcade) yang seolah-olah menjadi pembatas.

Ada 33 jendela yang masing-masing diisi kaligrafi dengan tiga nama Allah SWT sehingga seluruhnya berjumlah 99 (Asmaul Husna).

Di langit-langit kubah terdapat mural yang nuansanya dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi di luar masjid. Di puncaknya juga ada kaligrafi shalawat yang terbuat dari lempengan kuningan berlapis emas.

Seluruh kaligrafi bergaya Kuffi, tersebar di sekeliling dinding ruang salat dan terbuat dari batu marmer hitam yang diselipkan ke dalam marmer putih sebagai dasarnya dengan teknik semprotan air bertenaga tinggi (waterjet system).

Pada dasar kubah terdapat koof lampu yang diberi aksen warna emas, seolah-olah ada batas cakrawala.

Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri : gerbang masuk berbentuk portal, kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail, hiasan, serta ornamen dengan elemen geometris dan obelisk.

Ada enam minaret (menara) berbentuk segi enam atau heksagonal yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu dengan ornamen melingkar.

Pada puncaknya ada 5 kubah, yaitu satu kubah utama dan 4 kubah kecil yang melambangkan rukun islam. Kubah tersebut berlapis mozaik kristal emas 24 karat setebal 2 sampai 3 milimeter. Sedangkan interiornya didominasi warna krem ke salem agar tecipta suasana yang tenang dan hangat.

Penasaran gimana cara pemasangan emas pada kubahnya ?
Ada 3 cara lho… yaitu :

Pertama
Dengan serbuk emas (prada). Teknik prada digunakan pada pemasangan emas di bagian mahkota pilar (tiang kapital) yang ada di dalam bagian interior masjid.

Kedua
Dengan teknik gold plating, yakni teknik pemasangan dengan pelapisan emas berbahan dasar kuningan dan tembaga. Digunakan pada pemasangan lampu gantung, railling tangga mezanin, pagar mezanin, ornamen kaligrafi kalimat tasbih di pucuk langit-langit kubah dan ornamen dekoratif di atas mimbar mihrab.

Ketiga
Dengan teknik gold mozaic solid, yakni teknik pemasangan emas dengan ketebalan tertentu, biasanya dengan ketebalan lapisan emas sekitar 2 mm. Teknik ini digunakan pada pemasangan emas di kubah utama dan kubah menara.

Nah, sekian penjelasannya…
Jangan lupa untuk berkunjung ke masjid Kubah Emas Depok ya ;3


^~^~^

Post ini terpilih sebagai salah satu dari top 25 dalam Lomba Blog Depok yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Depok pada 17 Juli-17 September 2010.



Link post ini sebelumnya: http://kotak-kota-depok.blogspot.com/2010/09/masjid-kubah-emas.html

Nama blog sebelumnya adalah 'Kotak Kota Depok' yang diganti dengan nama baru karena pengalihfungsian isi konten blog. Semoga bermanfaat ^~^

3 komentar: